Friday, May 23, 2014

Reward and Punishment



         Ada yang mengkritik karena selalu membelikan Zidan mainan. Dibilang manjain anak,buang-buang duit atau Zidan masih kecil nggak ngerti mainan nanti mainannya cepet rusak dan lain-lain. Padahal bagi kami berdua membelikan mainan buat zidan itu adalah sebagian dari pendidikan karakter untuk Zidan. Ya,memang dia belum mengerti,dia senang-senang saja dibawa ke toko dan membeli barang yang kadang dia pilih sendiri. Kami senang sekali dengan perkembangan Zidan yang sepertinya lebih pesat dibeberapa hal daripada anak-anak seumurannya. Sebagai rasa syukur dan peyemangat buat Zidan maka kami menghadiahinya mainan,tentu saja dengan pertimbangan mainan itu ada edukatifnya juga bisa menghiburnya.

          Selain memberinya hadiah kami juga pernah memberinya hukuman. Zidan kadang ngadat nangis ketika kemauannya nggak diturutin. Dia nangis guling-guling. Dirayu-rayu nggak mau diem. akhirnya kami diamkan saja kontan dia malah nangis menjadi-jadi. Setelah beberapa lama akhirnya dia diam sendiri. Kami pun mendiamkannya,dan dia mengerti kalau hal seperti itu kami nggak berkenan. Dengan begitu saja dia sudah mengerti. Tapi kami nggak pernah ngasih hukuman pisik. Bukan jalan keluar itu mah..

          Kami orang tua baru,kami harus banyak belajar dalam mendidik Zidan. Agar kelak dia jadi orang yang bertanggung jawab. Anak itu pada dasarnya sudah pintar sejak lahir tinggal kita bimbing dan arahkan saja juga membekalinya dengan kasih sayang dan juga ilmu.

      Sekarang saja rasanya Zidan bukan bayi lagi,,duuuh

No comments:

Post a Comment